Bebas Alergi, Nyaman Tinggal: Tips Menata Rumah Sehat ala TrustHome.org
Alergi bukan hanya soal cuaca atau makanan—faktor lingkungan dalam rumah juga sangat berpengaruh. Debu, tungau, jamur, bulu hewan, dan bahan kimia dari produk pembersih bisa menjadi pemicu utama. Bagi penderita alergi, rumah seharusnya menjadi tempat paling aman, bukan sumber ketidaknyamanan. TrustHome.org, yang dikenal mengedepankan konsep rumah sehat dan berkelanjutan, membagikan beberapa tips penting untuk menata rumah agar ramah bagi penderita alergi.
1. Pilih Material Interior yang Hipoalergenik
Langkah pertama adalah memilih material yang tidak memicu alergi. Hindari karpet tebal yang mudah menyimpan debu dan tungau. Sebagai gantinya, gunakan lantai dari kayu solid, keramik, atau vinil bebas formaldehida. Gunakan cat tembok yang low-VOC (Volatile Organic Compound) agar udara dalam ruangan tetap bersih dan aman untuk dihirup.
TrustHome.org juga merekomendasikan menggunakan tirai berbahan katun atau linen yang mudah dicuci dan tidak menimbulkan statis listrik, sehingga tidak menarik debu.
2. Ventilasi dan Sirkulasi Udara yang Optimal
Sirkulasi udara yang baik sangat penting bagi penderita alergi. Gunakan ventilasi silang alami untuk memperlancar aliran udara. Bila memungkinkan, pasang exhaust fan di dapur dan kamar mandi untuk mengurangi kelembapan dan mencegah pertumbuhan jamur.
Penggunaan air purifier dengan HEPA filter juga sangat dianjurkan. Alat ini efektif menyaring partikel kecil seperti serbuk sari, debu, dan bulu hewan peliharaan yang sering menjadi pencetus alergi.
3. Minimalkan Barang Tidak Perlu
Rumah yang terlalu penuh dengan barang mudah menjadi sarang debu dan tungau. Terapkan prinsip minimalis: simpan hanya barang yang benar-benar dibutuhkan. Gunakan rak tertutup untuk menyimpan buku, mainan, dan barang lainnya. Ini membantu mengurangi akumulasi debu dan memudahkan proses pembersihan.
4. Rutin Membersihkan dengan Teknik yang Tepat
Bersih saja tidak cukup—pembersihan harus dilakukan dengan cara yang tepat. Gunakan vacuum cleaner yang dilengkapi dengan filter HEPA untuk menyedot debu hingga partikel mikroskopis. Jangan menyapu dengan sapu biasa karena malah membuat debu beterbangan.
Cuci sprei, selimut, dan sarung bantal minimal seminggu sekali dengan air panas untuk membunuh tungau. Perhatikan juga kebersihan tempat-tempat tersembunyi seperti kolong tempat tidur, sudut lemari, dan area belakang furnitur.
5. Tanaman Hias? Pilih yang Aman
Tanaman dalam ruangan dapat meningkatkan kualitas udara, tapi tidak semua tanaman aman untuk penderita alergi. Hindari tanaman yang mudah berjamur atau berbunga lebat. Pilih tanaman yang dikenal mampu menyaring udara tanpa menimbulkan reaksi alergi, seperti lidah mertua (Sansevieria), palem bambu (Chamaedorea), atau sirih gading (Epipremnum aureum).
TrustHome.org juga menyarankan menempatkan tanaman dalam pot dengan sistem drainase yang baik agar tidak lembap dan berjamur.
6. Hindari Produk Pembersih Berbahan Kimia Keras
Banyak produk pembersih rumah mengandung bahan kimia yang bisa memicu alergi atau iritasi. Gantilah dengan pembersih berbahan alami seperti cuka putih, baking soda, atau campuran air dan lemon. Selain lebih aman, produk alami ini juga ramah lingkungan.
Menata rumah bagi penderita alergi tidak harus rumit. Dengan pendekatan cerdas, pemilihan material yang tepat, serta kebiasaan hidup bersih, rumah bisa menjadi tempat yang lebih sehat dan nyaman. https://trusthome.org/ mengajarkan bahwa rumah bukan sekadar tempat tinggal, tetapi ruang penyembuhan dan perlindungan bagi penghuninya—terutama mereka yang memiliki kebutuhan khusus seperti alergi.