Sebagai negara dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif, Indonesia telah menjadikan diplomasi damai sebagai bagian penting dari identitasnya di kancah global. Di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Indonesia berperan sebagai mediator dalam berbagai konflik internasional, khususnya di negara-negara berkembang. Peran ini menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya pengamat pasif, tetapi juga pelaku aktif yang dipercaya dalam meredam ketegangan dan mendorong solusi damai.
Salah satu kekuatan Indonesia dalam peran mediasi adalah pendekatan inklusif yang mengedepankan dialog, netralitas, serta penghormatan terhadap kedaulatan negara. Indonesia tidak memihak secara politis, tetapi fokus pada pembangunan kepercayaan dan komunikasi antar pihak yang bertikai. Pendekatan ini diapresiasi oleh berbagai negara anggota PBB karena dianggap menyejukkan dan tidak mengedepankan tekanan militer.
Indonesia juga aktif mendorong penyelesaian konflik melalui forum multilateral dan regional. Sebagai contoh, dalam isu Afghanistan, Indonesia sempat menjadi tuan rumah pertemuan antarulama dari Afghanistan dan Pakistan untuk membangun dialog lintas agama dan perdamaian. Inisiatif ini didukung oleh PBB sebagai bagian dari strategi penyelesaian konflik berbasis kultural dan religius.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia juga berperan aktif dalam konflik internal Myanmar. Meskipun situasinya kompleks, Indonesia secara konsisten mendorong ASEAN untuk mengambil sikap tegas, sekaligus membuka ruang dialog dengan pihak militer Myanmar demi mencari jalan keluar yang damai dan manusiawi. Sikap ini kemudian diteruskan Indonesia ke tingkat global, termasuk dalam sidang Majelis Umum dan Dewan HAM PBB.
Selain itu, Indonesia dikenal aktif dalam mendukung penyelesaian konflik Israel-Palestina. Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia tetap menjalin komunikasi dengan berbagai pihak internasional guna mendorong tercapainya solusi dua negara (two-state solution). Indonesia juga sering menggunakan forum PBB untuk memperkuat solidaritas global terhadap perjuangan rakyat Palestina, sekaligus mengusulkan pendekatan diplomatik yang konstruktif.
Sebagai negara mayoritas Muslim yang demokratis, Indonesia juga sering dijadikan jembatan antara negara Barat dan dunia Islam. Hal ini memberi nilai strategis tambahan dalam proses mediasi berbagai konflik yang melibatkan kepentingan lintas budaya dan agama.
Kiprah Indonesia sebagai mediator konflik di PBB membuktikan bahwa negara berkembang pun mampu memainkan peran strategis dalam menjaga perdamaian dunia. Dengan kekuatan diplomasi, pengalaman regional, dan pendekatan yang humanis, Indonesia terus menegaskan posisinya sebagai bagian penting dari solusi, bukan bagian dari masalah.
Untuk mengikuti berita terbaru dan analisis kebijakan luar negeri Indonesia, kunjungi https://beritanegara.id/ – sumber informasi kredibel tentang diplomasi Indonesia dan peran strategisnya di dunia internasional.